Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarakatuh, saudara-saudaraku, seiman dan seperjuangan sebelumnya kita mengulas apa pengertian dari hijrah itu sendiri menurut islam, yakni Hijrah berasal dari bahasa Arab yang artinya "meninggalkan, menjauhkan dan berpindah tempat",
Dalam (Qur'an Surah Al-Baqarah : 218), berbunyi :
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang yang berhijrah, dan berjihad di jalan Allah SWT, mereka itulah yang mengharapkan rahmat Allah SWT. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
"Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang Muhajirin), mereka itulah orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki (Nikmat) yang mulia. (QS Al-Anfal : 74)
Masih ada beberapa lagi yang membahas tentang hijrah di dalam kitab suci Alqur'an saudara-saudarku. Disini yang terpenting makna dari ayat-ayat tersebut adalah, bahwa kita senantiasa berhijrah dengan tulus dari hati dan tentu karena Allah SWT, mengharapkan ampunan dan rahmat dari-Nya.
Serakarang tidak jarang kita melihat ada banyak yang hijrah karena yang pertama ikut-ikut teman, terus disuruh pacarnya, dan lagi karena mengikuti trend yang ada, mulai dari merubah cara berpakaian yang langsung memakai hijab yang besar dan sewaktu waktu di lepas karena bosan, mungkin hal-hal yang seperti itu kita hindari, tetapi tidak jarang ada orang-orang yang hijrah awalnya hanya sekedar iseng, dan karena disuruh dan ahirnya bersungguh-sungguh memantapkan hati untuk hijrah, kita doakan semoga saudara-saudara kita diberikan kesadaran dan kemantapan hati untuk benar-benar hijrah karena-Nya amin amin ya robbal alamin.
Dissini saya hanya ingin berbagi, bagimana cara menumbuhkan kesadaran untuk hijrah karena Allah SWT :
1. Ingat mati
Saudaraku ingatlah, bahwa "setiap yang bernyawa pasti akan dapat rasanya mati", lalu saat mati nanti apakah kita masih dalam keadaan yang tidak bersih, dalam arti apakah kita selama hidup tidak pernah ingin memperbaiki diri, memperbaiki kualitas keimanan kita, lalu untuk apakah kita hidup di dunia ini hanya mencari kenikmatan dunia tanpa kita melihat bahwa ahirat itu adalah kehidupan yang sangat panjang, lalu bekal apa yang bisa dibawa oleh diri ini. setidaknya dengan berhijrah untuk menjadi yang lebih baik adalah salah satu cara membersihkan diri kita, dan sedikit demi sedikit akan menambah kualitas iman kita. Tentu tidak ada kata terlambat untuk berubah menjadi yang lebih baik, sebelum nafas tak lagi bisa berhembus, sebelum mata tertutup untuk selamanya mari kita bersama-sama memulainya.
2. Sayangi keluarga, teruatma orang tua kita
Bahwasanya Rasululloh SAW, pernah bersabda "setiap engkau adalah pemelihara, dan setiap engkau akan diminta pertanggung jawaban mengenai apa yang menjadi tanggung jawab pemeliharaannya. Seorang pemimpin adalah pemelihara, maka ia akan diminta pertanggung jawaban pula mengenai apa yang menjadi tanggung jawab pemeliharaannya. Begitupun seorang laki-laki dan perempuan yang menjadi pemelihara, akan diminta pertanggung jawaban pemeliharaannya. {HR. Al-Bukhari}
Maka orang tua bertanggung jawab penuh atas anak-anaknya, dimana orang tua mengajarkan untuk tidak telalu mencari kehidupan dunia, tetapi juga mengajarkan akan adanya kehidupan ahirat. Firman Allah dalam Surah Lukman : "Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarLah terhadap apa yang menimpamu. sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan Allah SWT. (QS Lukman :17)
Jadi pada intinya adalah dimana kita sebagai anak-anak orang tua kita membantu mereka meringankan beban dalam mendidik kita dan sukses menjadi anak-anak yang soleh-soleha. setidaknya kita berubah menjadi orang-oang yang lebih baik adalah salah satu cara membahagiakan mereka. Semoga orang tua kita diberi umur panjang dan kesehatan selalu, amin ya robbal alamin.
3. Sayangi dan muliakan diri kita sendiri
Mulailah untuk muliakan diri kita terutamanya di hadapan sang Agung, tentu saja memuliakan diri itu mendatangkan banyak kebaikan dan keberkahan, lalu bagaimana caranya, yaitu berhijrah menjadi ahli taqwa, dan bagimana standar taqwa itu?
_Bersedekah baik dalam keadaan lapang ataupun sempit, tentu saja tidak hanya dilakukan di bulan suci Ramadhan saja, tetapi kapan pun itu marilah kita belajar bersedekah bersama.
_Minta maaf, saat kita melakukan kesalahn baik kecil ataupun besar, kita harus bisa dan berani untuk minta maaf kepada orang tempat kita berbuat kesalahan tersebut.
_Memaafkan, tidak hanya minta maaf kita juga harus belajar untuk memafkan. Memafkan kesalahan-kesalahan orang lain, baik teman, saudara maupun orang-orang yang ada disekitar kita, memafkan adalah orang yang mulia, karena Allah saja memaafkan hambanya, tentu kita sebagai hamba juga harus bisa memafkan suadara-saudara kita saat mereka berbuat kesalahan, karena Allah menyukai orang-orang pemaaf. Kita mulai dari hal-hal yang kecil seperti paparan diatas, baru selanjutnya untuk tidak meningglakan solat, puasa,dan as-sunnah,
Sebetulnya begitu banyak jalan mulia yang bisa kita lakukan untuk menjadi pribadi taqwa, jadi kembali kepada diri pribadi masing-masing kita untuk mengejar dan melakukannya, tentu semua itu berawal dari niat kita, untuk mengharapkan keridahann-Nya. Semoga rangkain tulisan-tulisan ini bisa bermanfaat bagi kita semua, mohon maaf jika terdapat banyak sekali kekurangan dari tulisan tersebut, ahirul kalam, wassalmau'alaikum warahmatullahi wabarakatu
Dalam (Qur'an Surah Al-Baqarah : 218), berbunyi :
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang yang berhijrah, dan berjihad di jalan Allah SWT, mereka itulah yang mengharapkan rahmat Allah SWT. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
"Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang Muhajirin), mereka itulah orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki (Nikmat) yang mulia. (QS Al-Anfal : 74)
Masih ada beberapa lagi yang membahas tentang hijrah di dalam kitab suci Alqur'an saudara-saudarku. Disini yang terpenting makna dari ayat-ayat tersebut adalah, bahwa kita senantiasa berhijrah dengan tulus dari hati dan tentu karena Allah SWT, mengharapkan ampunan dan rahmat dari-Nya.
Serakarang tidak jarang kita melihat ada banyak yang hijrah karena yang pertama ikut-ikut teman, terus disuruh pacarnya, dan lagi karena mengikuti trend yang ada, mulai dari merubah cara berpakaian yang langsung memakai hijab yang besar dan sewaktu waktu di lepas karena bosan, mungkin hal-hal yang seperti itu kita hindari, tetapi tidak jarang ada orang-orang yang hijrah awalnya hanya sekedar iseng, dan karena disuruh dan ahirnya bersungguh-sungguh memantapkan hati untuk hijrah, kita doakan semoga saudara-saudara kita diberikan kesadaran dan kemantapan hati untuk benar-benar hijrah karena-Nya amin amin ya robbal alamin.
Dissini saya hanya ingin berbagi, bagimana cara menumbuhkan kesadaran untuk hijrah karena Allah SWT :
1. Ingat mati
Saudaraku ingatlah, bahwa "setiap yang bernyawa pasti akan dapat rasanya mati", lalu saat mati nanti apakah kita masih dalam keadaan yang tidak bersih, dalam arti apakah kita selama hidup tidak pernah ingin memperbaiki diri, memperbaiki kualitas keimanan kita, lalu untuk apakah kita hidup di dunia ini hanya mencari kenikmatan dunia tanpa kita melihat bahwa ahirat itu adalah kehidupan yang sangat panjang, lalu bekal apa yang bisa dibawa oleh diri ini. setidaknya dengan berhijrah untuk menjadi yang lebih baik adalah salah satu cara membersihkan diri kita, dan sedikit demi sedikit akan menambah kualitas iman kita. Tentu tidak ada kata terlambat untuk berubah menjadi yang lebih baik, sebelum nafas tak lagi bisa berhembus, sebelum mata tertutup untuk selamanya mari kita bersama-sama memulainya.
2. Sayangi keluarga, teruatma orang tua kita
Bahwasanya Rasululloh SAW, pernah bersabda "setiap engkau adalah pemelihara, dan setiap engkau akan diminta pertanggung jawaban mengenai apa yang menjadi tanggung jawab pemeliharaannya. Seorang pemimpin adalah pemelihara, maka ia akan diminta pertanggung jawaban pula mengenai apa yang menjadi tanggung jawab pemeliharaannya. Begitupun seorang laki-laki dan perempuan yang menjadi pemelihara, akan diminta pertanggung jawaban pemeliharaannya. {HR. Al-Bukhari}
Maka orang tua bertanggung jawab penuh atas anak-anaknya, dimana orang tua mengajarkan untuk tidak telalu mencari kehidupan dunia, tetapi juga mengajarkan akan adanya kehidupan ahirat. Firman Allah dalam Surah Lukman : "Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarLah terhadap apa yang menimpamu. sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan Allah SWT. (QS Lukman :17)
Jadi pada intinya adalah dimana kita sebagai anak-anak orang tua kita membantu mereka meringankan beban dalam mendidik kita dan sukses menjadi anak-anak yang soleh-soleha. setidaknya kita berubah menjadi orang-oang yang lebih baik adalah salah satu cara membahagiakan mereka. Semoga orang tua kita diberi umur panjang dan kesehatan selalu, amin ya robbal alamin.
3. Sayangi dan muliakan diri kita sendiri
Mulailah untuk muliakan diri kita terutamanya di hadapan sang Agung, tentu saja memuliakan diri itu mendatangkan banyak kebaikan dan keberkahan, lalu bagaimana caranya, yaitu berhijrah menjadi ahli taqwa, dan bagimana standar taqwa itu?
_Bersedekah baik dalam keadaan lapang ataupun sempit, tentu saja tidak hanya dilakukan di bulan suci Ramadhan saja, tetapi kapan pun itu marilah kita belajar bersedekah bersama.
_Minta maaf, saat kita melakukan kesalahn baik kecil ataupun besar, kita harus bisa dan berani untuk minta maaf kepada orang tempat kita berbuat kesalahan tersebut.
_Memaafkan, tidak hanya minta maaf kita juga harus belajar untuk memafkan. Memafkan kesalahan-kesalahan orang lain, baik teman, saudara maupun orang-orang yang ada disekitar kita, memafkan adalah orang yang mulia, karena Allah saja memaafkan hambanya, tentu kita sebagai hamba juga harus bisa memafkan suadara-saudara kita saat mereka berbuat kesalahan, karena Allah menyukai orang-orang pemaaf. Kita mulai dari hal-hal yang kecil seperti paparan diatas, baru selanjutnya untuk tidak meningglakan solat, puasa,dan as-sunnah,
Sebetulnya begitu banyak jalan mulia yang bisa kita lakukan untuk menjadi pribadi taqwa, jadi kembali kepada diri pribadi masing-masing kita untuk mengejar dan melakukannya, tentu semua itu berawal dari niat kita, untuk mengharapkan keridahann-Nya. Semoga rangkain tulisan-tulisan ini bisa bermanfaat bagi kita semua, mohon maaf jika terdapat banyak sekali kekurangan dari tulisan tersebut, ahirul kalam, wassalmau'alaikum warahmatullahi wabarakatu
