• This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

I AM INTROVERT

          Kalian tentu tidak asing dengan istilah "introvert" itu adalah salah satu kepribadian yang cendrung menutup diri, tokoh pencetusnya adalah Carl Gustav Jung, dimana beliau merupakan salah satu tokoh besar dalam dunia Psikolog. Tapi pembahasan kita tidak akan melebar kesana, disini saya akan menceritakan bagaimana saya yang sesungguhnya sampai saya menyatakan diri saya adalah seorang "introvert". Awal kisah saya mulai saat saya masih kecil, saya tidak pernah tinggal bersama kedua orang tua saya, dari kecil sampai Sekolah Dasar (SD) saya di asuh oleh nenek saya (Almarhumah), dan menginjak usia SMP sampai SMK saya tinggal bersama bibik saya after nenek meninggal, dan barulah semenjak saya kuliah saya tinggal dan satu atap bersama dengan ibu saya, saudara-saudara saya, tentu rasanya sangat menyenangkan it's so fun😍. Awal kisah saya menjadi "anak nakal" dimulai sejak duduk di bangku SMP, kenapa? karena disana saya merasa tidak ada perhatian dari keluarga saya, lebih-lebih bibik saya, dan saya lebih mencari kesenangan diluar bersama teman-teman saya, apapun yang saya lakukan bibik saya tidak pernah marah, tau, peduli, dari situ saya menganggap dia tidak sayang dengan saya, dan tentu saya bebas melakukan apapun tanpa rasa takut, saya pacaran, jalan-jalan, keluyuran, tak mengenal waktu, mau pagi, siang, sore, malam, tapi sholat saya gak pernah tak tinggal ko (tenag-tenang😺) perlu saya garis bawahi, nakal saya sewajarnya dan tidak sampai kepada hal-hal yang berlebihan, seperti minum, ng-drugs, itu engga ya, dll. Berlanjut ke SMK, disini hidup saya berbanding terbalik dengan kehidupan SMP, disini saya menghabiskan banyak waktu hanya berada didalam kamar, bahkan sampai 22 jam saya dikamar, saya keluar hanya untuk berwudu' dan mandi saja, disini saya benar-benar merasa tertekan, hal yang membuat saya sakit hati💔 adalah, saat saya hanya terdiam dalam kamar, dan tak ada seorangpun yang heran apalagi menayakan keadaan saya?, sudah makan apa belum?, kenapa dikamar terus?, kata-kata sepele seperti itu yang tidak pernah saya dengar, padahal sebetulnya  saya ingin keluarga saya peka dengan keadaan saya seperti itu, wamereka harus paham bahwa saya butuh teman bicara dan berbagi rasa, but is nothing and imporsible for me, dan orang saya harapkan adalah bibik saya, tapi hanya harapan semata, saya cukup tau saja, Allah itu tidak tidur kan?, hanya Allah dan saya yang tau. bagaimaan bibik saya, dia sama sekali tidak peduli, apapun yang saya lakukan dalam kamar, bagaimana keadaan saya didalam😢,tidak heran saya membuat istilah "rumahku adalah nerakaku", dan dari situ saya mulai berfikir bahwa orang-orang tidak mau tau tentang saya, sayapun juga harus seperti itu, saya sangat-sangat membatasi diri dalam berkomunikasi, yang lebih parah adalah selera humor saya mulai menghilang, padahal sebelumnya saya salah satu teman yang asik, yang punya banyak ide untuk membuat orang tertawa, dan buat saya jika teman-teman saya bahagia, saya juga ikut bahagia😄. Tapi....😔Saat duduk di bangku SMK, saya hanya punya satu sahabat dan itu benar-benar sahabat saya, karena saya tidak pandai berteman, saya punya sahabat walaupun hanya satu orang tapi dia bisa menerima semua kekurangan saya, saya harap semoga dia baik-baik saja di sana Aamin.Sejak duduk di bangku kuliah sampai sekarang, saya kalau ngomong atau bicara itu sangat serius tak peduli itu hanya guyonan atau tidak, tapi saya menganggapi dengan keseriusan, dimana dengan seperti itu orang lain menjauhi saya, gak ada selera humor, monoton, mungkin karena itu saya jarang sekali didekati orang-orang.
          Sampai sekarangpun kebiasaan ini tidak bisa hilang dari saya, terutamanya : sikap egois, tidak mau tau tentang orang lain, sulit berkomunikasi, sulit memulai suatu hubungan, sulit mengembalikan selera humor saya yang dulu, sekarang hidup saya monoton, serius menaggapi sesuatu, pemikir keras walaupun yang dipikirin gak penting.
Jadi sejak SMP sampai SMK, dan sekarang saya hanya bicara dengan orang yang saya anggap penting dan yang saya percaya, yang saya nyaman dengannya. Dan soal pacaran, ya itu emang salah tapi saat itu saya ngerasa pacaran itu adalah satu-satunya cara untuk berbagi perasaan dengan orang lain, berkomunikasi dan saling mempercayakan, ya itu kembali ke masing-masing orangnya lagi, tapi saya pacaran saat itu karena memang itu adalah salah satu cara saya belajar bagimana cara menjalin hubungan interpersonal. sekarang hidupku terasa kacau, close minded, tidak peka, egois, keras kepala, dan orang-orang disekelilingku tidak suka dengan diriku, ngomongin dibelakangku, dan tetap memasang wajah manis didepanku, tau kalian rasanya seperti apa di perlakukan seperti itu, sakit guys. 
         Tiba pada kesimpulan, sekarang saya sudah memahami sesuatu, saya gemuk dari semenjak SMK, karena saya stres hampir setiap hari, dan pelarian saya adalah makanan, teman saya tempat curhat sambil menangis tersendu-sendu adalah malam dan hanya Al-Qur'an, tidak jarang aku selalu membacanya sambil menangis, tidak hanya saat membca Al-Qur'an, bahkan saat solat pun aku akan menagis tersendu-sendu, melihat betapa menyedihkannya diriku, aku seperti anak yang tidak pernah diinginkan, aku merasakan semuanya hanya sendiri, sakit, menderita, dan masih banyak hal lainnya. Perlu teman-teman ketahui seorang Dosen Psikolog S. Psi,. M.Psi., pernah mengatakan " ketika kamu merasa sedih dan terpuruk, kamu tidak hanya membutuhkan hubungan intrapersonal, tapi juga sangat membutuhkan hubungan interpersonal" maksudnya apa bahwa kita manusia juga membutuhkan hubungan dengan orang lain yang kita percaya dan tempat ternyaman kita buat menceritakan semuanya, jadi tidak hanya hubungan dengan Allah semata. Jadi tak ada yang salah didunia ini perihal kepribadian seseorang, entah dia masuk dalam kategori introvert atau ektrovert, pada dasarnya kembali kediri masing-masing dan hal yang terpenting adalah bagaimana pola asuh yang diberlakukan pada setiap individu. Jadi hal pentingnya disini bagi kalian yang merasa introvert atau ektrovert tidak apa-apa, selama kalian tidak mengganggu orang lain atau orang disekitar anda, apapun kepribadian kita, istimewakanlah, sayangi diri kalian guys, dan yang terpenting kenali diri kalian sendiri.
Pesan saya jangan terlalu stres ya guys,,apalagi yang pelariannya ke makanan, aduhhhhhh,,,,
semoga happy selalu guys.....
Share:

Popular

statistics

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent

Comment

Subscribe

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Followers

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Sample Text

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.